Strategi Pengembangan Usaha Pembesaran Ikan Lele (Clarias Sp.) Pada Usaha Perseorangan “Sumber Makmur” Di Desa Pandean Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang

Penelitian ini dilaksanakan pada usaha pembesaran ikan lele “Sumber Makmur” di Desa Pandean Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang pada bulan Februari 2016. Tujuan dari Penelitian ini yaitu 1). mengetahui kondisi faktual usaha pembesaran ikan lele dari aspek teknis, aspek pemasaran, dan aspek manajemen di “Sumber Makmur” 2). menganalisis aspek finansiil jangka pendek dan jangka panjang di “Sumber Makmur” 3). menganalisis faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan usaha di “Sumber Makmur” 4). menyusun strategi pengembangan usaha di “Sumber Makmur” berdasarkan analisis SWOT. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2016. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan jenis penelitian yang digunakan yaitu studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi dan studi pustaka. Jenis dan sumber data menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dan menggunakan sampel purposive sampling. Metode analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitiatif. Deskriptif kualitatif meliputi, aspek teknis, aspek pemasaran, aspek manajemen, faktor internal eksternal dan analisis SWOT. Sedangkan deskriptif kuantitafif meliputi, aspek finansiil jangka pendek dan jangka panjang. Profil usaha pembesaran ikan lele “Sumber Makmur” berdiri pada tahun 2011. usaha pembesaran ini dijadikan usaha sampingan oleh Pak Athfian. Usaha yang diutamakan oleh Pak Athfian ini adalah usaha penggemukan kambing. Setelah usaha penggemukan kambing mengalami penurunan, maka Pak Athfian memutuskan untuk memulai usaha pembesaran ikan lele. Pada pembangunan kolam yang kedua pada tahun 2012 Pak Athfian mengubah kolam yang awalnya terpal menjadi beton sebanyak 9 petak untuk pembesaran ikan lele, setiap tahunnya terjadi penambahan kolam sebanyak 4-5 petak. Pada saat ini jumlah kolam sebanyak 20 petak kolam beton. Tiap petak memiliki ukuran kolam dengan luas 4x6 m2. Perkembangan usaha dari awal hingga sekarang mengalami kenaikan yang cukup baik. Aspek teknis dalam usaha pembesaran ikan lele ini meliputi, sarana, prasarana, persiapan kolam, penebaran benih, pemeliharaan, dan pemanenenan. Adapun aspek pemasaran pada usaha pembesaran ikan lele meliputi strategi pemasaran (segmentasi pasar, target pasar, posisi pasar), bauran pemasaran (produk, harga, promosi, tempat) dan saluran pemasaran. Aspek manajemen usaha pembesaran ikan lele yaitu perencanaan (planning)yaitu menyediakan bahan baku, ketersediaan tenaga kerja, kelancaran proses produksi, hingga proses distibusi kepada tengkulak. Pengorganisasian (organizing) yaitu dilakukan dari pemilik usaha langsung kepada tenaga kerja. Pergerakan (actuating) yaitu dilakukan oleh pemilik usaha berupa aplikasi kegiatan. Pengawasan (controlling) yaitu dilakukan secara langsung oleh pemilik usaha mulai dari pengadaan bahan baku, kinerja tenaga kerja, proses produksi, dan proses distribusi dari pemilik usaha kepada tengkulak. Kemudian aspek iv finansiil dari usaha pembesaran ikan lele terbagi menjadi dua yaitu aspek finansiil jangka pendek dan aspek finansiil jangka panjang. Aspek finansiil jangka pendek meliputi permodalan, modal yang digunakan oleh “Sumber Makmur” yaitu sebesar Rp. 181.902.400, Biaya Total sebesar Rp. 95.209.400, Penerimaan sebesar Rp. 161.160.000, R/C 1,69, Keuntungan sebesar Rp. 65.950.000, BEP (Break Event Point) sales sebesar Rp. 52.474.426 dan BEP (Break Event Point) unit 3.321,1662025 kg, REC sebesar 57%. Adapun aspek finansiil jangka panjang meliputi sensitivitas dikatakan layak untuk dijalankan hingga 10 tahun kedepan dimulai pada tahun 2016 sampai 2025, penambahan investasi (re-invest) 10 tahun ke depan dengan nilai kenaikan 1% yaitu sebesar Rp.105.963.781, NPV (Net Present Value) dengan menggunakan diskon faktor sebesar 12% adalah Rp. 376.584.465, Net B/C (Net Benefit Cost ratio) 6,34, IRR (Internal Rate of Return) 89 % dan PP (payback period) 1,16 tahun. Faktor internal yang mempengaruhi usaha pembesaran ikan lele yaitu kekuatan dan kelemahan. Adapun kekuatan dari usaha pembesaran ikan lele meliputi produksi tidak tergantung pada musim, sarana dan prasarana yang mendukung, ilmu dan pengalaman dalam usaha, dan saluran pemasaran yang pendek. Sedangkan kelemahan meliputi manajemen pembukuan keuangan kurang baik, tidak melakukan pembenihan sendiri, target pasar yang kurang meluas, dan proses pembesaran yang masih tradisional. Faktor eksternal yang mempengaruhi usaha pembesaran ikan lele yaitu peluang dan ancaman. Adapun peluang dari usaha pembesaran ikan lele meliputi permintaan konsumsi ikan lele tinggi, letak pembenihan tidak jauh dari lokasi pembesaran, sumberdaya manusia disekitar yang mendukung, dan penyuluhan dari Dinas Perikanan. Sedangkan ancaman meliputi harga benih tidak menentu, harga pakan tidak stabil, munculnya pesaing usaha, dan adanya hama penyakit. Berdasarkan hasil dari analisis SWOT usaha pembesaran ikan lele terletak di kuadran I yaitu menggunakan strategi agresif atau SO (Strength Opportunities), cara yang bisa dilakukan dengan cara mengoptimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada. Strategi pengembangan yang harus dilakukan meliputi memanfaatkan permintaan ikan lele. memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana untuk bersaing, dan memanfaatkan sumberdaya manusia disekitar